Apa Itu Thomsonite / Watu Tumpang

THOMSONITE / WATU TUMPANG

Pulau Nusakambangan, kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia adalah pulau Alcratraz, pulau eksekusi mati, pulau pengasingan, napi kelas kakap di tempatkan disini. Segala mitos tentang keangkeran dan seramnya pulau ini terkenal selurih Indonesia. Adalah pulau dimana portal gaib Laut Selatan, pulau yang terkenal dengan bunga Wijayakusuma, bunga mitologi dunia pewayangan milik Kresna sebagai penyembuh segala penyakit.

Dibalik segala cerita dan segala mitos, ada sebuah kebanggaan masyarakat kota Cilacap dan tentunya Indonesia memiliki keindahan alam dan sumber dayanya. Thomsonite adalah jenis batu yang sekarang mulai di anggap sebagai wakil batuan alam yang dihasilkan oleh Nusakambangan.

Thomsonite adalah jenis batu Zeolite yang paling langka (wikipedia/zeolite). Sebelumnya batu ini dinamakan batu tumpang Jawa, dengan konon memiliki tuah alam tentang tuah wahid untuk pengasihan/penglaris/pelancar bisnis pemakainya. Pertama mengenal batu tumpang seperti sisik ular warna putih kemerahan, kilau bagai Mutiara.

Penambangan oleh warga pertama dilakukan dengan mengambil yang berada di sungai ataupun di pantai dan gua, namun saat ini penambangan mulai membuat lubang seperti penambangan garut, kalimaya maupun bacan. Semakin sulit mencarinya semakin mahal harga bahan batu ini.

Bongkahan batu tumpang Thomsonite ini paling besar sebesar kepalan tangan, dan sulit mencari daging yang notabene inti batu yg akan dijadikan batu cincin maupun liontin. Kulit pada bongkahan Thomsonite terdiri dari kapur dan tanah liat licin, kadang batu ini berbalut batu jenis red jasper (ati ayam) ataupun pancawarna).

Jenis Thomsonite di lokalan kota Cilacap ada beberapa, jenis merah, jenis capucinno dan jenis putih. Ada kekhasan pada batu inj yaitu mata mata yang ada di batu ini. Mata mata itu mirip dengan serat bulu pada batu bulu macan ataupun tiger eye (sepah). Sehingga pertama keluar batu ini dinamakan watu Wulu Anoman karena warnanya yg putih.

Ada lagi menariknya batu ini, pada bagian matanya apabila diusap atau di elus, maka warna kehitaman pada batu akun mengikuti usapan jari kita, seperti ada air di bawah permukaannya.

Jenis yg tidak memiliki mata dinamakan Phyrite, satu rumpun dengan Thomsonite ini, yaitu sama sama batu Zeolite.